Bagus tidaknya memori seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari pola makan, tingkat stres, hobi hingga pekerjaan yang ditekuni. Khusus untuk pekerjaan, peneliti mengatakan hanya segelintir profesi yang bisa terlindung dari kepikunan dini.
Profesi apa sajakah yang dimaksud? Kesimpulan ini diperoleh tim psikolog dari Heriot-Watt University, Edinburgh setelah melakukan tes kepada 1.066 partisipan yang rata-rata berumur 70 tahun.
Dalam tes tersebut, peneliti mengamati daya ingat partisipan serta kecepatan partisipan dalam memproses informasi dan kemampuan berpikir mereka secara umum. Tak lupa peneliti meminta tiap partisipan untuk menggambarkan apa saja yang mereka lakukan saat bekerja.
Sebagai pertimbangan, peneliti juga mengamati hasil tes IQ yang dilakukan partisipan saat usia mereka masih 11 tahun. Kebetulan sebagian besar partisipan dalam studi ini pernah mengikuti Scottish Mental Survey yang dilangsungkan pada tahun 1947.
Kemudian gaya hidup, tingkat pendidikan, dan latar belakang ekonomi partisipan juga ikut diamati. "Ketiga faktor ini penting karena dengan begitu kami dapat memprediksi pekerjaan seperti apa yang bisa didapatkan partisipan dengan latar belakang yang mereka punyai," papar peneliti seperti dikutip dari BBC.
Ternyata orang-orang yang dalam pekerjaannya membutuhkan skill yang lebih kompleks misal banyak berkutat dengan analisis data dan memberikan instruksi, bernegosiasi atau berhadapan dengan banyak orang mendapatkan skor tes yang lebih tinggi.
Skor mereka terbukti lebih besar daripada mereka yang pekerjaannya tak begitu 'menggugah' kemampuan mental, seperti buruh atau cleaning service. Pekerjaan yang dimaksud antara lain pengacara, dokter, guru atau dosen dan staf HRD.
"Orang-orang yang kemampuan kognitifnya lebih tinggi memang cenderung mendapatkan pekerjaan yang lebih kompleks. Dan kami menemukan kompleksitas pekerjaan ini memang berkontribusi terhadap tingginya performa saat tes daya ingat, walaupun besarnya hanya dua persen," ungkap salah satu peneliti, Dr Alan Gow.
Peneliti pun menduga lingkungan yang 'menantang' karena harus menganalisis banyak data atau berhadapan dengan berbagai karakter orang juga membantu merangsang otak mereka sehingga penuaan otak atau kepikunan menjadi tertunda. Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Profesi apa sajakah yang dimaksud? Kesimpulan ini diperoleh tim psikolog dari Heriot-Watt University, Edinburgh setelah melakukan tes kepada 1.066 partisipan yang rata-rata berumur 70 tahun.
Dalam tes tersebut, peneliti mengamati daya ingat partisipan serta kecepatan partisipan dalam memproses informasi dan kemampuan berpikir mereka secara umum. Tak lupa peneliti meminta tiap partisipan untuk menggambarkan apa saja yang mereka lakukan saat bekerja.
Sebagai pertimbangan, peneliti juga mengamati hasil tes IQ yang dilakukan partisipan saat usia mereka masih 11 tahun. Kebetulan sebagian besar partisipan dalam studi ini pernah mengikuti Scottish Mental Survey yang dilangsungkan pada tahun 1947.
Kemudian gaya hidup, tingkat pendidikan, dan latar belakang ekonomi partisipan juga ikut diamati. "Ketiga faktor ini penting karena dengan begitu kami dapat memprediksi pekerjaan seperti apa yang bisa didapatkan partisipan dengan latar belakang yang mereka punyai," papar peneliti seperti dikutip dari BBC.
Ternyata orang-orang yang dalam pekerjaannya membutuhkan skill yang lebih kompleks misal banyak berkutat dengan analisis data dan memberikan instruksi, bernegosiasi atau berhadapan dengan banyak orang mendapatkan skor tes yang lebih tinggi.
Skor mereka terbukti lebih besar daripada mereka yang pekerjaannya tak begitu 'menggugah' kemampuan mental, seperti buruh atau cleaning service. Pekerjaan yang dimaksud antara lain pengacara, dokter, guru atau dosen dan staf HRD.
"Orang-orang yang kemampuan kognitifnya lebih tinggi memang cenderung mendapatkan pekerjaan yang lebih kompleks. Dan kami menemukan kompleksitas pekerjaan ini memang berkontribusi terhadap tingginya performa saat tes daya ingat, walaupun besarnya hanya dua persen," ungkap salah satu peneliti, Dr Alan Gow.
Peneliti pun menduga lingkungan yang 'menantang' karena harus menganalisis banyak data atau berhadapan dengan berbagai karakter orang juga membantu merangsang otak mereka sehingga penuaan otak atau kepikunan menjadi tertunda. Rahma Lillahi Sativa - detikHealth