Pulau merupakan sebuah daratan di atas perairan yang memiliki luas lebih
besar dari karang namun lebih kecil dari benua. Pulau ini memiliki
beragam bentuk dan rupa mulai dari pulau yang dihuni jutaan penduduk
seperti di Jawa dan pulau Sumatera, sampai dengan pulau tidak
berpenghuni sama sekali akibat kesulitan akses untuk mengunjunginya.
Namun saat ini kita akan membahas pulau dari segi fungsi dimana
pulau-pulau dalam artikel ini memiliki fungsi sebagai penampung sampah,
baik menampung sampah secara sengaja karena memang difungsikan demikian
oleh manusia hingga pulau sampah yang terbentuk begitu saja secara alami
akibat perputaran arus laut sehingga sampah-sampah dilaut menjadi
gunungan pulau. Sehingga pulau-pulau tersebut pun dinamai sebagai pulau
sampah.
Berikut beberapa pulau yang menempati fungsi sebagai pulau sampah berikut ini :
1. Pulau Semakau, Singapura
Singapura merupakan sebuah negara pulau sehingga area untuk pembuangan
sampah di negara ini sangat terbatas, akhirnya sebagai solusi pemerintah
Singapura pun mengambil kebijakan untuk membuang sampah ke dalam sebuah
pulau yang sudah ditata sedemikian rupa agar bisa menampung sampah.
Pulau tersebut adalah Pulau Semakau yang terletak sekitar 8 kilometer ke
arah selatan Singapura luasnya kurang lebih 3.5 kilometer persegi.
Sebagai sebuah pulau, Semakau merupakan pulau kecil yang dirancang oleh
insinyur Singapura sebagai solusi untuk pengelolaan sampah. Dalam pulau
tersebut terdapat 11 buah teluk yang akan digunakan sebagai tempat
pembuangan sampah. Semuanya dilengkapi dengan tanggul batu, plastik
tebal dan tanah liat agar sampah yang dibuang tidak meluber klaut.
Pulau ini mulai dipakai sejak tahun 1999, dari 11 teluk yang sudah di
persiapkan sebagai sampah 4 teluk diantaranya sudah terpakai, teluk yang
sudah terpakai kemudian ditutup oleh tanah dan ditanami berbagai rumput
dan pepohonan diatasnya. Walaupun untuk proses penghijaun ini menelan
biaya yang sangat besar sekitar 400 juta dollar, namun setidaknya bisa
untuk menampung sampah sampai 63 juta meter kubik, jumlah seperti itu
cukup untuk manmpung sampah dari Singapura sampai tahun 2040 nanti.
2. Yumenoshima, Jepang
Seperti halnya dengan Singapura, Jepang juga memanfaatkan pulau sebagai
solusi atas sampah di negara mereka. Bedanya Jepang sudah mulai
melakukan hal tersebut sejak dahulu tepatnya tahun 1960-an, pulau
tersebut bernama pulau Yumenoshima dan merupakan sebuah pulau buatan
yang diciptakan sebagai solusi untuk sampah di negara Jepang.
Namun sejak tahun 1972 pulau ini tidak difungsikan lagi sebagai sebuah
pulau tempat pembuangan sampah, agar tidak sia-sia pemerintah kemudian
menyulap pulau sampah ini menjadi sebuah taman yang cantik dan unik
dengan berbagai fasilitas di dalamnya. Sehingga siapapun yang berkunjung
ke pulau ini tidak akan lagi menyangka bahwa pulau ini dahulunya
merupakan pulau untuk membuang sampah.
3. Pulau Thilafushi, Maladewa
Thilafushi adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah barat Maladewa,
Awalnya pulau ini hanyalah sebuah karang pada tahun 80-an lalu, namun
seiring berjalannya waktu karena tidak adanya tempat pembuangan limbah
yang layak maka digunakanlah Pulau Thilafushi sebagai tempat pembuangan
limbah. Namun pengelolaan limbah di pulau ini benar-benar buruk dan
pemerintah belum mendapatkan solusi untuk mengganti tempat pembuangan
limbah di pulau ini. Sebagai akibat beberapa puluh tahun sampah
benar-benar menggunung dan melebihi kapasitas maksimal pulau untuk
menampung sampah. Keadaan itu diperparah oleh para pengelola hotel mewah
yang tidak sabar untuk bergantian bongkar muat sampah didaratan pulau
Thilafushi, mereka membuang sampah-sampah di laguna sehingga sampah pun
menjadi semakin tidak teratur.
Sampah-sampah tersebut ada juga yang dibakar sehingga menyebabkan asap
hitam membungbung tinggi ke angkasa, awan hitam yang tidak hanya awan
biasa namun awan pekat menyengat hasil dari pembakaran sampah. Untuk
antisipasi pada tahun 2011 lalu pemerintah Maladewa pernah melarang
pembuangan sampah di pulau ini karena akan diadakan pembersihan laguna
dari sampah secara besar-besaran.
4. Floating Garbage Island, Samudera Pasifik
Diantara semua pulau yang lain, Floating Garbage Island merupakan pulau
yang paling terkenal diantara pulau lainnya. Hal ini terjadi karena
pulau ini terbentuk bukan karena buatan manusia namun akibat dari
bertumpuknya sampah yang terdapat dalam lautan akibat pusaran arus
samudera pasifik. Pulau ini merupakan representasi rendahnya kesadaran
manusia dan cermin dari kerusakan lingkungan di dunia, berbagai sampah
yang di buang manusia ke laut berkumpul dalam satu titik sehingga
membentuk sebuah pulau bernama Floating Garbage Island. Sampah yang
terbentuk dan berkumpul pun mayoritas merupakan sampah plastik yang
sangat sulit untuk diurai, sampah plastik yang sudah lama
terombang-ambing dalam lautan kemudian terlihat seperti hancur. Padahal
sampah ini sebenarnya tidak hancur benar namun berubah menjadi
partikel-partikel kecil plastik yang tidak terurai.
Akibatnya bisa di tebak lingkungan di daerah ini rusak, ekosistem banyak
yang terganggu, bahkan ditemukan beberapa burung dan ikan yang mati
akibat mengkonsumsi limbah plastik yang hewan tersebut kira merupakan
makanan hewan tersebut. Sebuah kenyataan yang miris dimana pulau yang
memiliki luas 2x lebih besar wilayah negara bagian Texas ini terus
bertambah besar setiap tahunnya.