Foto : Mayat bertumpukan dalam rumah berusia 5000 tahun (foto: Metro.co.uk)
Penemuan rumah berusia 5000 tahun di China telah memberikan arkeolog pemandangan yang cukup mengerikan.
Ada 97 mayat yang ditemukan secara bertumpukan di dalam rumah seluas 20 meter persegi tersebut.
Jasad-jasad tersebut sudah termasuk orang dewasa dan anak-anak. Para peneliti dibuat bingung bagaimana bisa mereka mati dalam satu ruangan.
Tim arkeolog dari Universitas Jilin di China percaya bahwa kematian mereka mungkin disebabkan oleh epidemi atau karena bencana alam.
Peneliti juga percaya bahwa orang-orang di desa kuno tersebut sekarat lebih cepat, sehingga mereka dibiarkan berada di dalam rumah dan tidak mendapat penguburan yang layak.
Di beberapa titik dalam rumah tersebut, peneliti percaya rumah itu hancur karena kebakaran. Hal itu dibuktikan dengan penemuan mayat yang tampak cacat, diduga terkena atap runtuh.
"Kesamaan ini mungkin dapat menunjukkan bahwa penyebab situs Hamin Mangha mirip dengan yang ada pada situs Miaozigou," tulis Ya Wi Zhou dan Hong Zhu, pemimpin tim penelitan.
"Artinya, keduanya mungkin berhubungan dengan wabah penyakit infeksi akut."
Penemuan rumah berusia 5000 tahun di China telah memberikan arkeolog pemandangan yang cukup mengerikan.
Ada 97 mayat yang ditemukan secara bertumpukan di dalam rumah seluas 20 meter persegi tersebut.
Jasad-jasad tersebut sudah termasuk orang dewasa dan anak-anak. Para peneliti dibuat bingung bagaimana bisa mereka mati dalam satu ruangan.
Tim arkeolog dari Universitas Jilin di China percaya bahwa kematian mereka mungkin disebabkan oleh epidemi atau karena bencana alam.
Peneliti juga percaya bahwa orang-orang di desa kuno tersebut sekarat lebih cepat, sehingga mereka dibiarkan berada di dalam rumah dan tidak mendapat penguburan yang layak.
Di beberapa titik dalam rumah tersebut, peneliti percaya rumah itu hancur karena kebakaran. Hal itu dibuktikan dengan penemuan mayat yang tampak cacat, diduga terkena atap runtuh.
"Kesamaan ini mungkin dapat menunjukkan bahwa penyebab situs Hamin Mangha mirip dengan yang ada pada situs Miaozigou," tulis Ya Wi Zhou dan Hong Zhu, pemimpin tim penelitan.
"Artinya, keduanya mungkin berhubungan dengan wabah penyakit infeksi akut."