7 Olahraga Asli Indonesia

Sebagai negara dengan beragam suku, Indonesia memiliki ribuan kebudayaan dan tradisi. Bukan soal cara berpakaian, bahasa, makanan, atau tata cara kehidupan sehari-hari saja, beberapa daerah di nusantara pun memiliki olahraga khas. Dan kebanyakan kegiatan olahtubuh itu telah ada sejak zaman nenek moyang. Berdasarkan penelusuran Yahoo Indonesia, setidaknya ada tujuh olahraga asli Indonesia:

1. Sepak takraw
http://www.gilasport.com/wp-content/uploads/2014/02/sepak-takraw.jpg
Sepak takraw merupakan olahraga yang konon berasal dari zaman Kesultanan Malaka 1402-1511. Sepak takraw memiliki nama lain, sepak raga. Dalam permainan, ada dua tim yang saling berhadapan. Masing-masing kelompok terdiri dari tiga orang. Dan mereka tak boleh menyentuh bola dengan tangan, hanya menggunakan kaki.

Kini, sepak takraw telah memilki asosiasi internasional bernama ISTAF dan terdaftar dalam kategori pertandingan SEA Games serta Asian Games. Lapangan sepak takraw sendiri berukuran dua kali lapangan bulutangkis. Dengan pembatas kedua tim mirip net pada badminton. Yang spesial, olahraga ini menggunakan bola khusus dari rotan.

2. Karapan sapi
http://www.onvsoff.com/wp-content/uploads/2014/05/karapan-sapi.jpg
Karapan sapi adalah olahraga pacuan dari Madura. Dalam olahraga ini, sepasang sapi menarik semacam kereta dari kayu atau bambu. Dalam trek sekitar seratus meter, beberapa penunggang kereta kayu menghela sapi untuk berpacu. Sapi yang melesat lebih cepat akan mendapatkan trofi juara. Biasanya, pacuan ini berlangsung sekitar sepuluh detik sampai sepuluh menit saja.

Syeh Ahmad Baidawi, adalah pencipta karapan sapi. Dulu, olahraga ini bertujuan untuk memperoleh sapi-sapi yang kuat guna membajak sawah. Ia juga memperkenalkan cara bercocok tanam dengan menggunakan sepasang bambu, disebut nanggala atau salaga, yang ditarik dua ekor sapi. Belakangan bambu tersebut jadi kemudi joki memacu sapi.

3. Pencak silat

Pencak silat merupakan seni beladiri warisan leluhur bangsa Indonesia. Dulu, pencak silat menjadi alat pertahanan diri guna mengikuti gerakan berbagai hewan. Dan pencak silat memiliki berbagai aliran, tergantung daerahnya.

Pada 1948, muncul istilah pencak silat untuk menyatukan beragam aliran beladiri tradisional yang berkembang di Indonesia. Nama pencak berasal dari bahasa Jawa, sedangkan silat dari Sumatera dan Kalimantan.

4. Pacu jalur
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi84TqFzF-KyQ6INz794P2RIPev6XGCUMZuZ74BEluK70Ks1ZuTQ5mdBzxi-tH-cp2eNFUys8md2tRAwwH5XiFspQ3HttlpFs0bMxGMxfRzlD2xGaNQslJN2e7MjOjBjfhV5sqh6NAdu74/s1600/pacu+jalur2.jpg
Pacu jalur adalah jenis olahraga perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Lomba ini diselenggarakan di Sungai Batang Kuantan. Kata jalur berarti perahu. Dan dalam pacu jalur, panjang perahu yang digunakan sekitar 25-40 meter dengan awak 40-60 orang. Sejak 1970, perlombaan ini rutin dilakukan setiap tahun, biasanya sebelum tanggal 17 Agustus.

Dulu, sekitar awal abad ke-17, jalur atau perahu merupakan alat transportasi utama di sepanjang Sungai Batang Kuantan. Sebab kala itu transportasi darat belum berkembang. Masyarakat Riau menggunakan jalur sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu, serta berfungsi untuk mengangkut sekitar 40 orang.

5. Zawo-zawo
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuHHUR9g-THtmlJ3jgrNxypsAKC5mXfJC-LOEA9ZkEiO5U7sIloedfDZFfscYI3-yGkbjfDMh9RRzfI6aiEf_wJKRIzkBZIji0SH6vLHKnQgrtKqbqL38Ao4tU_8tduxh1ESvN0Pjv8zJu/s1600/Cyber+Kazuya_Zawo-zawo+Olahraga+asli+indonesia.jpg
Zawo-zawo adalah sejenis olahraga atletik, asal Nias, Sumatera Utara. Dalam olahraga ini, para pemain melompati susunan batu atau hompo batu yang berbentuk trapesium, setinggi dua meter. Pada masa lalu, ketangkasan melompati batu ini merupakan prasyarat seorang pemuda untuk memasuki jenjang pernikahan. Zawo-zawo masih bertahan hingga kini dan bisa ditemukan di desa-desa Kabupaten Nias Selatan.

6. Pathol
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLALUY3c-SNXQD5Ax-sH235nymnGhCq1Kks5Ni2pRWpfznXquC6w5HEVSre7oC8Fl9Z1aqyk0YNXQuZYJ29t29ttjNhBz7J445B3K7W-OgbBSfr76n5lKd4bAHmgb47vHYAec3YQZyyiIF/s1600/4KLAP+REM-H19.jpg
Pathol adalah olahraga gulat tradisional yang berasal dari Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Konon permainan pathol telah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Dulu, pathol merupakan acara sayembara untuk mencari kesatria terbaik yang bisa menjaga Pelabuhan Tuban, sarang perompak dan penjahat. Pathol juga berarti seseorang yang jago dan tak terkalahkan.

Gulat pathol hanya tergelar di pesisir pantai menjelang purnama atau pada hari khusus, misalnya upacara sedekah laut. Dalam bermain pathol, kedua petarung memakai sebuah selendang selayaknya sabuk pada pinggang. Selendang itu berguna untuk menyerang hingga salah satu petarung jatuh tersungkur. Dan olahraga ini ada dalam pengawasan wasit.

7. Langga
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoHKf2BgXqw7e-LGFk1WDNK-2J0hZWUA-NkOZYWgFwaOkoH_GSs7SfHLJM96zeTYOaTv0NR46V3_b-KGNe78YSzcinE9JJlYa4Nmu0TWn_zO47E4jZwElfKNU0s-LDe4AsFPjJ0aWycfwY/s1600/LANGGA-FARID+MONOARFA+copy.jpg
Langga merupakan seni beladiri dari Gorontalo Utara. Konon pencipta olahraga ini adalah pejuang bernama Ju Panggola. Ia juga terkenal sebagai ulama yang menyebarkan agama Islam di Gorontalo.

Secara garis besar, seni beladiri ini tidak bertujuan untuk membunuh. Melainkan guna menjaga diri dan melumpuhkan lawan. Kata langga sendiri bermakna langkah atau gerak untuk menangkis serangan.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Belajar Bahasa Inggris

Arsip Artikel