Asap tebal mengepul di sekitar tanah
pemakaman umum. Disamping menyengat mata, udara berat dengan bau kayu
bercampur dupa yang terbakar, sungguh mengganggu pernapasan. Belum lagi
aroma daging yang terpanggang sangat menusuk hidung.
Tumpukan
kayu yang membara dan terbakar banyak dijumpai di sepanjang bantaran
sungai, sesekali terlihat para kaum pria atau anak laki-laki menyodok
dengan tongkat kayu-kayu tersebut untuk menjaganya agar tetap membara.
Dan jika diperhatin, diantara tumpukan kayu itu sesekali meyembul
tungkai kaki, tangan atau bahkan kepala manusia yang sengaja dibakar.
Ya, itulah tradisi pembakaran mayat
yang dilakukan disebuah daerah di India. Dengan melakukan tradisi itu,
diyakini jiwa-jiwa manusia yang telah mati akan dibawa ke surga.
Nama
tempat melakukan tradisi pembakaran mayat ini disebut dengan Ghats
Varanasi yang dibangun di sepanjang tepi sungai Gangga, sungai yang
dianggap suci bagi masyarakat India.
Selama
berabad-abad, orang-orang telah datang ke tempat ini untuk berdoa,
bermeditasi, mandi dan yang terkenal yaitu mengkremasi mereka yang
mati.
Meskipun
tempat ini dianggap sakral dan suci, namun jika berkunjung ketempat
ini nuansa pasar yang berdesak-desakan lebih kental ketimbang sebagai
tempai untuk berkontemplasi. Tempat ini diyakini menyelenggarakan 200
kremasi setiap harinya.