Salah besar jika Anda memandang sebelah mata senjata produksi dalam
negeri. Sebab, senjata yang dihasilkan putra putri terbaik bangsa
nyatanya dilirik oleh negara asing. Rencananya, akhir Maret ini 260 unit
kepala roket jenis smoke warhead segera diekspor ke Cile. Alutsista
itu merupakan buatan PT Sari Bahari dari Ngalam, Malang, Jawa Timur.
Kualitas Smoke Warhead diakui mengalahkan produk serupa buatan pabrikan
sejumlah negara maju, di antaranya; Amerika Serikat dan Rusia. Smoke
Warhead adalah kepala roket dengan diameter 70 mm dan cocok dipasangkan
dengan roket pasangan pesawat seperti Super Tucano. Smoke Warhead akan
memberikan informasi kepada pilot soal posisi jatuh roket dengan cara
mengeluarkan asap selama dua menit saat roket jatuh ke tanah. Sahabat
anehdidunia.com Smoke Warhead telah diproduksi sejak tahun 2000. Hingga
kini, sudah lebih dari 3.000 Smoke Warhead yang sudah dipesan TNI.
2. Pesawat CN 235-MPA
Pesawat CN 235 jenis Maritime Patrol Aircraft (MPA) produksi PT
Dirgantara Indonesia menjadi salah satu Alutsista yang diminati negara
lain. Pada 2011-2012 lalu, PT DI memenuhi permintaan Korea Selatan yang
memesan empat pesawat itu melalui kontrak yang ditandatangani pada 2008
dengan nilai total USD 94,5 juta. Pesawat yang merupakan modifikasi
dari CN-235 itu, cocok untuk melakukan patroli perairan di samping bisa
difungsikan untuk angkutan personel.
Di tahun yang sama, PT DI juga mengekspor pesawat CN 235 jenis pesawat
angkut militer VIP, ke Senegal, Afrika. CN-235 MPA Versi Patroli
Maritim, dilengkapi dengan sistem navigasi, komunikasi dan misi (mulai
mendekati fase operasional dan hadir dalam Singapore Airshow 200gaul.
Pada Desember 2009 diumumkan bahwa TNI AL membeli 3 unit CN-235 MPA
sebagai bagian dari rencana memiliki 6 buah pesawat MPA sampai tahun
2014.
CN-235 MPA menggunakan sistem Thales AMASCOS, radar pencari Thales/EADS
Ocean Master Mk II, penjejak panas (thermal imaging) dari Thales,
Elettronica ALR 733 radar warning receiver, dan CAE's AN/ASQ-508
magnetic anomaly detection system. Pesawat ini juga akan mengakomodasi
Rudal Exocet MBDA AM-39 atau torpedo ringan Raytheon Mk 46
3. Fast Patrol Boat
Putra putri terbaik bangsa di PT PAL telah berhasil membuat kapal perang
jenis patroli cepat (Fast Patrol Boat). Rupanya, Alutsista buatan
dalam negeri itu telah membuat negara tetangga, Timor Leste,
kepincut.Pada 2011 lalu, Pemerintah Timor Leste memutuskan memesan dua
kapal patroli cepat senilai USD 40 juta.
Kapal tersebut akan digunakan untuk melindungi wilayah teritorial Timor
Leste.Konstruksi lambung dan anjungan kapal yang dibuat dari bahan
alumunium mampu menahan gelombang tinggi dan lebih lincah saat
bermanuver. Kapal patroli cepat ini mempunyai kecepatan maksimum 30
Knot, walaupun saat official trial bisa mencapai 33 Knot.Kapal ini
memiliki dua baling-baling dan dilengkapi Radar NavNet yang mampu
mengintegrasikan data-data peralatan sistim navigasi dan komunikasi
seperti echo sounder, speed log dan GPS ke dalam peta elektronik dan
sistem radar.
4. Peluru buatan PT Pindad
PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) selama ini memasok kebutuhan
peluru TNI-Polri. Peluru buatan Pindad antara lain berkaliber 5,56 mm,
7,62 mm dan 9 mm.Namun, selain untuk TNI-Polri, peluru yang dihasilkan
PT Pindad juga diekspor keluar negeri. Peluru-peluru tersebut dikirim
ke Singapura, Filipinan, Bangladesh, hingga ke Amerika Serikat
(AS).Untuk Singapura, sudah beberapa tahun belakangan negara singa
putih itu telah memesan 10 juta peluru.
Sementara, pada 2009 lalu, satu juta peluru telah diekspor ke AS dengan
nilai transaksinya mencapai USD 200.000.Peluru buatan Pindad tersebut
tentu bukan sembarangan. Sebab sahabat anehdidunia.com, produk dalam
negeri itu telah melalui uji kelayakan badan internasional, seperti
semua produk Divisi Amunisi yang telah lulus pengujian standar NATO.
Demikian juga telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 dari SGS
Yearsly-International Certification Services Ltd, Inggris pada tahun
1994.
5. Panser Anoa
Panser Anoa buatan PT Pindad menjadi salah satu Alutsista yang paling
laris dijual. Pada tahun 2008, TNI memesan 154 buah Panser Anoa berbagai
tipe. Untuk tahun 2011 TNI memesan 11 Panser Anoa tipe APC dan tahun
2012 TNI memesan 61 unit.
Tak hanya dalam negeri, Panser Anoa juga diminati negara asing. Untuk
Panser jenis Anoa 6?6 juga dipesan oleh Kerajaan Oman. Malaysia juga
memesan hingga 32 unit panser Anoa. Panser bermesin Renault ini memang
sudah teruji di negara-negara gurun seperti Libanon saat digunakan oleh
pasukan perdamaian PBB.
Kualitasnya sesuai dengan standar NATO pada level III atau level yang
tingkat ketahananannya terhadap serangan sudah lebih baik dari level II
yang diproduksi di China dan India.
Belum lama ini, Pindad mengeluarkan Panser Anoa jenis baru. Anoa spesies
baru ini mengusung Kanon kaliber 20 mm dan berjenis berjenis IFV
(Infantry Fighting Vehicle). Panser ini didesain untuk mengantisipasi
kebutuhan Batalyon Infantri Mekanis. Dengan demikian, Panser Kanon 90
mm nantinya dikonsentrasikan untuk Batalyon Kavaleri, sementara Panser
Kanon 20 mm untuk batalyon. Selain mengusung senjata utama kaliber 20
mm, Panser jenis ini juga mampu menyandang senapan mesin sedang kaliber
7,62 mm dan mampu menampung lima orang, yang terdiri dari tiga kru
Ranpur dan dua personel pasukan.
6. Senapan Pinda
Selain Panser Anoa, sejumlah senjata buatan Pindad juga banyak dipesan
oleh negara luar. PT Pindad mampu memproduksi berbagai jenis senjata
antara lain; jenis senapan serbu (SSI-VI, SS2-V2, SS1-V3, SS1-V5),
Senapan sniper (SPR-1) pistol (P-1, P-2), revolver (R1-V1, R1-V2, RG-1
(tiper A), RG-1 (tipe c), senapan sabhara/polisi (Sabhara V1 and Sabhara
V2), senjata penjaga hutan, pistol profesional magnum, peluncur
granat, dan pelindung tubuh (personal body protection).
Produk-produk yang dihasilkan itu banyak dipesan oleh negara-negara di
luar negeri. Di antaranya adalah sebuah jaringan supermarket khusus
olahraga berburu, camping, dan memancing bernama Cabelas"s, yang
merupakan pembeli terbesar produk-produk buatan Pindad.Senapan serbu
SS-2 merupakan produk langganan negara-negara Afrika seperti Zimbabwe,
Mozambik, dan Nigeria. Selain itu, Thailand dan Singapura juga kerap
memesan senjata tersebut. Jadi sahabat anehdidunia.com berbanggalah
anda sebagai anak negeri.