Fenomena bosan ngeseks dengan pasangan, mungkin yang menjadi latar belakang didirikannya Klub Swinger. Para anggota klub ini, memperbolehkan para pasangannya saling menjajal seks satu dengan lainnya.
Para pasangan anggota Klub Swinger (tukar pasangan) di China, dipertemukan melalui dunia online kemudian berkumpul di sebuah rumah atau hotel untuk melakukan pesta seks, yang melibatkan lusinan pria dan wanita.
Namun, kebiasaan aneh ini langsung diendus oleh pemerintah setempat. Bulan lalu, Ma Yaohai 53 tahun, seorang dosen di universitas dan 21 orang lainnya disidangkan di Pengadilan Nanjing. Mereka dituding sebagai "kelompok tidak bermoral" tersebut.
Tapi selain rasa ingin tahu yang berkembang mengenai kehidupan Swinger, kehebohan itu juga akhirnya menjadi perdebatan panjang mengenai kebebasan kehidupan seks di negara yang ingin mengubah moral modernnya tersebut.
Ma berujar, keputusan bergabung dengan Klub Swinger dilakukan secara sukarela. "Pernikahan itu seperti air, Anda harus meminumnya. Swinger itu seperti segelas anggur, Anda bisa meminumnya jika Anda suka, jika Anda tidak suka, tidak usah diminum," ujarnya seperti dilansir AP.
"Bagaimana mungkin saya mengganggu ketertiban sosial? Apa yang terjadi dalam rumah saya adalah masalah pribadi saya?" ujarnya dalam persidangan.
Pria yang mengajar ilmu komputer di Nanjing University of Technology ini telah dua kali bercerai. Lalu dia tertarik untuk bergabung dengan swinger pada 2003 setelah pernikahannya yang kedua kandas di tengah jalan. Dia pun mulai mengembangkan kelompok onlinenya sendiri pada 2007.
Pada akhirnya, 200 orang bergabung dengan grupnya itu, melakukan aktivitas sebanyak 35 kali dari 2007 dan 2009. Ma sendiri ikut dalam aktivitas itu sebanyak 18 kali. Sebanyak 14 pria dan delapan wanita ditangkap, sebagian berprofesi sebagai supir taksi dan sales.