Entah apa konsepnya, tapi kebon binatang Lujan Zoo di Argentina ini benar-benar menakjubkan. Kalau kebon binatang lain menerapkan pengaman ekstra ketat terhadap para pengunjung, beda dengan Lujan Zoo. Kebon binatang yang terletak di kota Buenos Aries, Argentina.
Kebon binatang ini justru memberi kebebasan pada binatang-binatangnya juga pengunjung untuk saling menyentuh. Bahkan di kebon bintang ini para pengunjung dapat menunggang singa, harimau, mendekap beruang
Tidak heran kalau sikap pengelola ini memicu kontroversial dan protes dari masyarakat. Pengunjung juga boleh ikut memberi makan pada binatang-binatang predator itu.
Untuk mendapat sensasi pengalaman yang menegangkan itu, tentunya tidak gratis. Selain pengunjung dikenakan tiket masuk sekitar 5 poundsterling (sekitar Rp 85 ribu), untuk masuk ke lokasi singa-macan, atau binatang buas lainnya, ada tarifnya. Tiap orang harus membayar 50 dolar AS, juga menandatangani surat pernyataan, bahwa, pengelola tidak bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu terhadap pengunjung, misalnya, pengunjung digigit atau bahkan di makan binatang buas itu. Risiko ditanggung sendiri
Nah loh
Meski tiket masuk kandang binatang buas lumayan mahal sekitar Rp 605 ribu (kurs 1 dolar AS Rp 11.000), serta risiko nyawa melayang, namun banyak pengunjung tetap penasaran mencoba. Buktinya untuk masuk ke kandang dan menjajal menunggang singa, macan, beruang, dll, mereka harus ngantri. Bener-bener nekad
Mungkin di dunia, hanya kebon binatang inilah yang memberi kebebasan sepenuhnya kepada pengunjung juga binatang untuk saling berinteraksi. Juga, mungkin, inilah kebon binatang satu-satunya di dunia yang dinilai tidak mengindahkan keselamatan pengunjung juga binatang-binatang koleksinya. Pengunjung dibiarkan menjaga keselamatannya sendiri.
Di sini, nyawa seolah tidak penting. Dengan menandatangani surat pernyataan itu, pengunjung seolah 'menandatangani kematiannya' dan tidak bisa menuntut karena itu adalah kemauannya sendiri. Di sisi lain, pengelola juga menghadapi risiko kalau binatang koleksinya terluka karena banyak juga dari binatang itu masih berupa anakan (bayi).
Di interntet beredar foto-foto para pengunjung dengan wajah sumringah berdekatan bahkan memeluk singa atau macan, mendekap beruang. Atau anda juga bisa melihat foto-foto yang saya upload di sini, bagaimana dekatnya manusia dengan binatang2 buas itu.
Sudah pasti, konsep 'kebebasan' ini menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat. Apalagi, pengelola tidak memberi batasan usia bagi pengunjung yg ingin masuk kandang binatang. Anak-anak pun boleh, tapi lagi-lagi, risiko ditanggung sendiri.
Salah satu protes yang masuk adalah dari Yayasan Perlindungan Hewan-- The Born Free Foundations-- setempat yang menyatakan, pengelola bersalah melakukan hal itu, mereka juga menyerukan agar wisatawan tidak masuk ke kandang binatang buas. Will Travers, Direktur The Born Free Foundations mengatakan, "Saya telah melihat web kebon binatang Lujan, saya khawatir suatu ketika akan terjadi kecelakaan mengerikan di sana," katanya.
"Dengan menganjurkan pengunjung mendapatkan pengalaman 'luar biasa' dengan mendekati binatang-binatang buas itu, Kebon bintang itu telah menempatkan nyawa pengunjungnya dalam risiko luar biasa. Maut adalah taruhannya," tandasnya. "Siapa pun tahu kalau singa, harimau, adalah binatang-binatang buas dan sikapnya tidak bisa diprediksi. Sekilas terlihat baik, tapi ke depannya belum tentu,' tegasnya.
Tapi sejauh ini, 'koak-koak' para pemrotes tidak ditanggapi. Sejauh ini memang belum terdengar adanya insiden serius/fatal yang terjadi di sana.