Desa
dengan hamparan sawah yang membentang, udara yang sejuk, serta suasana
yang tenang, itu sudah pasti indah. Tapi, berkunjung ke desa 'kurcaci'
dan desa ajaib lainnya, pasti akan terasa berbeda.
Keunikan
sebuah desa seringkali menjadi daya tarik wisatawan. Desa-desa ini yang
tampil memukau wisatawan dengan segala keunikannya. Mulai dari desa
kurcaci, sampai desa modern yang bebas polusi karena masih menggunakan
perahu sebagai alat transportasinya.
Berikut 3 desa paling Ajaib dan unik di dunia :
1. Dwarf Empire, Desa Kuraci di China
Kerajaan
kurcaci, begitulah panggilan umum untuk Dwarf Empire. Dwarf Empire
merupakan sebuah desa di Bukit Xishan, pinggiran Kota Kunming,
Yunnan,yang dihuni kurang lebih 100 manusia kerdil.
Tidak hanya
unik karena seluruh penduduknya bertubuh kerdil, tapi semua
pernak-pernik yang ada di desa ini juga berukuran mini. Mulai dari rumah
jamur, warna-warni rumahnya yang lucu, serta beberapa fasilitas yang
juga berukuran mini, sering kali mengundang tawa wisatawan.
Dalam
situs resmi Kota Gokunming yang detikTravel kunjungi, sekitar 100
manusia kerdil kini menjadi bagian dalam kekaisaran yang dikenal dengan
nama Dwarf Empire. Layaknya kerajaan sesungguhnya mereka juga memiliki
kaisar, permaisuri, dan putri!
Penduduk Dwarf Empire ini
memiliki cara yang unik agar semakin menarik minat wisatawan. Dua kali
sehari, seluruh penduduk Dwarf akan memberikan suguhan menarik untuk
para tamunya.
Mereka menggunakan kostum yang menunjukkan
beberapa profesi. Lucunya, ada yang menggunakan baju ala peri, kaisar,
putri, pengusaha, dan lainnya.
2. Giethoorn, Belanda, Desa Paling Bebas Polusi di Dunia
Di
zaman modern ini masih ada desa yang tidak menggunakan kendaraan
bermotor. Buktinya, Desa Giethoorn di Belanda masih bisa menjaga
keasriannya dengan tidak menggunakan kendaraan bermotor.
Setiap
harinya, penduduk di desa ini menggunakan perahu atau sepeda sebagai
alat transportasinya. Bahkan Giethoorn yang sudah menjadi desa modern
dibuat mengapung di atas air. Kebiasaan unik penduduk Giethoorn ini pun
menjadi kegiatan yang justru membuat wisatawan dunia merasa takjub.
Seperti
yang detikTravel lansir dalam situs Zwaantje, setiap hari penduduk di
sini menggunakan kano, atau menyewa perahu. Giethoorn pun menjadi desa
paling bebas polusi di dunia.
Air yang jernih dengan lanskap
kiri-kanan yang berhiaskan pohon rindang menjadi teman selama perjalanan
wisata Anda di desa ini. Desa yang mendapat julukan 'Venesia dari
Belanda' ini pun menjadi salah satu wisata populer di Negara Kincir
Angin.
Ya, wara-wiri penduduk atau wisatawan terlihat di atas
kanal dengan kano atau perahu yang mereka dayung. Di setiap rumah, Anda
akan melihat tangga yang mengarah langsung ke kanal atau jembatan kayu
yang menghubungkan setiap rumah dengan daratan.
3. Huangluo, China, desa yang perempuannya punya rambut 1,7 meter
Sekilas
tidak ada yang unik dari desa yang berada di sebelah barat laut
Guangzhou, China, ini. Tapi kalau berkunjung pada musim panas dan gugur,
barulah Anda melihat keunikan desa tersebut.
120 Perempuan di
desa ini menjadikan rambut mereka sebagai daya tarik untuk wisatawan.
Ya, wanita-wanita desa ini punya rambut dengan panjang yang tidak wajar.
Melihat
situs Odditycentral, rata-rata perempuan di sini rata-rata memiliki
rambut sepanjang 1,7 meter. Bahkan ada satu orang perempuan yang
memiliki rambut terpanjang, yaitu 2,1 meter. Prosesi mencuci rambut di
sungai menjadi pemandangan yang sangat menarik untuk pelancong.
Para
perempuan Desa Huangluo selalu mengikat atau menyanggul rambut mereka.
Mereka memiliki kepercayaan kalau rambut yang terurai tidak boleh
terlihat oleh laki-laki kecuali suami dan anak-anak. Namun seiring
perkembangan zaman, kepercayaan ini mulai luntur.
Huangluo memang
sangat unik! Kepercayaan dan masyarakatnya mulai terkenal hingga ke
penjuru dunia. Saking uniknya, desa ini justru lebih dikenal dengan nama
Desa Rambut.
Tidak hanya keindahan alam dan panoramanya saja
yang bisa Anda lihat dari sebuah desa. Kepercayaan serta perilaku
penduduknya pun bisa jadi hal yang sangat unik, hingga menjadi nilai
lebih mereka di mata dunia.